Sabtu, 30 Juni 2018

Beribadah Pada Malam Hari Raya

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ, ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : « مَنْ صَلَّى لَيْلَةَ الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ ».

Dari ‘Ubâdah bin Shâmit Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan shalat (pada) malam (hari raya) ‘Idul Fitri dan ‘Idhul Adhâ, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati-hati (manusia)”.



KETERANGAN :
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam ath-Thabarâni rahimahullah 1 lewat sanadnya dari Teman dekat ‘Ubâdah bin Shâmit Radhiyallahu anhu dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hadits ini yaitu hadits yang sangat lemah atau bahkan juga palsu, dalam sanadnya terdapat perawi bernama ‘Umar bin Hârun al-Balkhi. Imam Yahya bin Ma’în rahimahullah berkata mengenai perawi ini : “Dia yaitu pendusta yang jelek, hadits (yang diriwayatkan) nya tak ada nilainya”. Imam ‘Ali bin al-Madîni rahimahullah berkata : “Dia sangat lemah (kisah haditsnya) ”. Imam an-Nasâ’i rahimahullah, Shâlih bin Muhammad rahimahullah serta Abu ‘Ali al-Hâfizh rahimahullah berkata : “Dia ditinggalkan (kisah) haditsnya”2.

Hadits ini dihukumi jadi hadits yang lemah oleh Imam al-‘Irâqi rahimahullah3 serta al-Haitsami rahimahullah 4, dan dihukumi jadi hadits palsu oleh Syaikh al-Albâni rahimahullah 5.

Disamping itu, hadits yang semakna diriwayatkan dari Abu Umâmah al-Bâhili Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan lafazh : “Barangsiapa yang melaksanakan ibadah (lakukan shalat malam) pada dua malam hari raya dengan menginginkan (ganjaran pahala) dari Allâh, maka hatinya akan tidak mati pada hari matinya hati-hati (manusia) ”.

Hadits ini lemah, karna dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Baqiyyah bin al-Walîd, dia sering mentadlis (menyamarkan periwayatan hadits) dari perawi-perawi yang lemah6.

Hadits ini dihukumi jadi hadits yang sangat lemah oleh Syaikh al-Albâni rahimahullah7.

Hadits berikut yang jadikan landasan oleh beberapa golongan Muslimin untuk menghidupkan malam ‘Idhul Fitri serta ‘Idhul Adhâ dengan beragam jenis beribadah untuk mendekatkan diri pada Allâh Azza wa Jalla. Ini terang adalah perbuatan bid’ah8 karna hadits yang jadikan landasan yaitu hadits yang sangat lemah, atau bahkan juga berderajat palsu.

Selain itu, mengutamakan waktu tertentu dengan beribadah yg tidak dikhususkan oleh syariat yaitu terlarang dalam agama. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : “…Termasuk (contoh) dalam hal semacam ini kalau sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan larangan mengkhusukan bln. Rajab serta hari Jumat dengan berpuasa, agar tidak jadikan jadi fasilitas menuju perbuatan bid’ah dalam agama (yakni) dengan mengutamakan waktu tertentu dengan beribadah yg tidak ditetapkan oleh syariat dengan khusus”

sumber.

Beribadah Pada Malam Hari Raya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: R

0 komentar:

Categories

Popular Posts