Minggu, 10 Juni 2018

Pengertian Shalat Idul Fitri



Sesudah satu bulan penuh menggerakkan beribadah puasa ramadhan (baca puasa ramadhan serta fadhilahnya) serta rasakan kelebihan ramadhan, semua umat islam didunia juga akan rayakan hari besar yaitu idul fitri. Idul fitri disimpulkan jadi hari suci atau hari di mana umat islam seperti terlahir kembali serta bersih dari dosa. Idul fitri atau yang umum dimaksud dengan hari lebaran yaitu salah satu peristiwa yang dinanti oleh umat islam baik di Indonesia atau di negara beda serta dirayakan pada tanggal 1 Syawal. Waktu idul fitri kita lakukan satu beribadah yang hanya dilaksankana pada hari raya idul fitri saja yaitu shalat idul fitri atau yang umum dikatakan sebagai shalat id.

Shalat idul fitri yaitu salah satu shalat yang hanya dikejakan waktu perayaan hari raya idul fitri. Shalat idul fitri berlainan dengan shalat sunnah yang lain seperti shalat dhuha (baca keutamaan shalat dhuha), shalat tahajud (baca keutamaan shalat tahajud) shalat witir serta shalat harus dalam soal langkah melakukan. Shalat idul fitri dikerjakan saat pagi hari waktu hari raya idul fitri serta umat islam juga akan beramai-ramai berkunjung ke mesjid atau lapangan untuk melakukan shalat idul fitri dengan berjamaah.

Hukum Shalat Idul Fitri 

Walau shalat idul fitri termasuk juga shalat sunnah, namun beberapa hadist serta dalil menyebutkan kalau hukum melakukan shalat idul fitri yaitu harus. Tersebut disini beberapa dalil mengenai shalat idul fitri

أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied  agar mengeluarkan para gadis yang  beanjak dewasa dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.”

Shalat id diwajibkan berdasarkan beberapa pendapat. Seperti yang dijelaskan berikut ini :

Rasullullah memerintahkan umatnya untuk melaksanakan shalat idul fitri dan bila seseorang memiliki uzur ia tetap harus keluar rumah dan pergi ketempat dilaksanakannya shalat namun tetap harus menjaga jaraknya
Rasullullah selalu melaksanakan shalat id dan tidak pernah meninggalkannya
Perintah Allah SWt dalam surat Al Kautsar ayat 2 “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2)
Boleh meninggalkan shalat jum’at jika pagi harinya telah melaksanakan shalat id (jika idul fitri jatuh pada hari jum’at) hal ini ditafsirkan bahwa seseuatu yang sifatnya wajib bisa gugur karena sesuatu yang wajib pula.

Waktu Shalat Idul Fitri 

Shalat idul fitri dikerjakan pada hari raya idul fitri tanggal 1 Syawal. Berlainan dengan shalat idul adha yang dikerjakan pada saat pagi serta lebih awal, shalat idul fitri dikerjakan lebih akhir sekitaran jam 7-8 karna sesudah idul fitri tak ada proses penyembelihan hewan kurban.

Tempat Shalat Idul Fitri 

Pada hari raya idul fitri kita melihat banyak umat islam yang melakukan beribadah shalat id di satu tanah lega hal semacam ini sesuai sama hadits rasullullah SAW yang menyebutkan kalau shalat idul fitri di satu tanah lega lebih afdhol dari pada shalat id dalam masjid.

رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى

“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.” (HR Abu Said)

Namun bila mempunyai uzur seperti hujan, serta tidak ada tanah lega di sekitar tempat tinggal anda maka shalat id bisa dikerjakan didalam masjid.

Persiapan Shalat Idul Fitri 

Sesudah ketahui hukum, waktu serta tempat melakukan kita perlu ketahui tata langkah serta beberapa hal yang perlu dikerjakan sebelumnya melakukan shalat idul fitri. Simak keterangan berikut ini

1. Mandi serta mensucikan diri

Sebelumnya melakukan shalat idul fitri sebaiknya kita mandi serta mensucikan diri. Janganlah lupa untuk berwudhu sebelumnya pergi menuju tempat shalat. Kadang-kadang seorang lupa untuk ambil wudhu terlebih wanita yang memakai make-up sesudah mandi. Janganlah lupa kalau wudhu yaitu salah satu prasyarat sahnya shalat.

2. Memakai baju terbaik

Waktu akan melakukan shalat idul fitri, baiknya kita hiasi diri serta memakai baju paling baik. Pria juga disarankan untuk memakai parfum. Seperti yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim kalau “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam umum keluar ketika shalat Idul Fithri serta Idul Adha dengan bajunya yang paling baik.

3. Makan

Sebelumnya melakukan shalat id kita disarankan untuk makan pada pagi hari serta perihal ini pula yang membedakan shalat idul fitri dengan shalat idul adha di mana sebelum shalat idul adha kita tidak disarankan untuk makan hal semacam ini ditujukan kalau pada hari raya idul fitri umat islam tak akan lakukan beribadah puasa seperti terlebih dulu pada bln. ramadhan. Seperti hadist Rasullullah SAW

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”

4. Berjalan kaki dan menempuh jalan yang berlainan

Yang dinaksud dengan menempuh jalan yang berlainan adalah saat pergi dan pulang shalat idul fitri hendaknya kita melewati jalan yang berbeda hal ini dimaksudkan supaya saat pergi maupun pulang kita lebih banyak bertemu dengan orang-orang yang juga melaksanakan shalat id dan saling berminal aidzin. Pergi menuju tempat shalat id juga dianjurkan untuk berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan kecuali jika ada halangan atau hajat. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh ibnu Jabir :

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.

Dan Hadist yang diriwayatkan oleh ibnu umar

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki

5. Melafalkan takbir

Saat sebelum melaksanakan shalat id sebaiknya kita melafalkan kalimat takbir kepada Allah SWT sebagai tanda bahwa kita gembira menyambut hari raya idul fitri (baca manfaat takbir)
Kalimat takbir adalah sebagai berikut :

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

“Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahi ilhamd (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya)

sumber

Pengertian Shalat Idul Fitri Rating: 4.5 Diposkan Oleh: R

0 komentar:

Categories

Popular Posts