Jumat, 16 Maret 2018

Keutamaan Dalam Hijab

Bismillahirrahmanirrahim segera saja ya kita ulas.. 



1. Hijab Itu Yaitu Ketaatan Pada Allah Serta Rasul 

Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mewajibkan ketaatan pada Allah serta Rasul-Nya berdasar pada firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang berarti) : “Dan tidak pantas untuk lelaki yang mu’min serta tidak juga untuk wanita yang mu’minah, jika Allah serta Rasul-Nya sudah mengambil keputusan satu ketentuan, juga akan ada untuk mereka pilihan (yang beda) mengenai masalah mereka. Serta barangsiapa mendurhakai Allah serta Rasul-Nya jadi sebenarnya dia sudah sesat, dengan kesesatan yang riil. ” (Q. S. Al-Ahzab : 36) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan kaum hawa untuk memakai hijab seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang berarti) : “Dan katakanlah pada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangannya, serta pelihara kemaluan-nya, serta jangan sampai mereka memperlihatkan perhiasannya, terkecuali yang (umum) terlihat dari kepadanya. ” (Q. S An-Nur : 31) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang berarti) : “Dan sebaiknya anda tetaplah di rumahmu serta jangan sampai anda berhias serta bertingkah laris seperti beberapa orang jahiliyah. ” (Q. S. Al-Ahzab : 33) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yanga berarti) : “Apabila anda memohon satu (kepentingan) pada mereka (istri-istri Nabi), jadi mintalah dari belakang tabir. Langkah yang sekian itu lebih suci untuk hatimu serta hati mereka. ” (Q. S. Al-Ahzab : 53) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang berarti) : “Hai Nabi! Katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu serta istri-istri orang mu’min : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke semua badan mereka. ” (Q. S. Al-Ahzab : 59) 

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Wanita itu aurat” tujuannya yaitu kalau ia mesti menutupi badannya. 

2. Hijab Itu ‘Iffah (Kemuliaan) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan keharusan memakai hijab jadi sinyal ‘Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang berarti) : “Hai Nabi! Katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu serta istri-istri orang mu’min : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke semua badan mereka. Yang sekian itu agar mereka lebih gampang untuk di kenal, karenanya mereka tidak diganggu. ” (Q. S. Al-Ahzab : 59) 

Itu karna mereka menutupi badan mereka untuk hindari serta menahan diri dari perbuatan buruk (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Jadi beberapa orang fasik akan tidak mengganggu mereka. Serta pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” jadi isyarat kalau ketahui keindahan badan wanita yaitu satu bentuk masalah berbentuk fitnah serta kejahatan untuk mereka. 

3. Hijab Itu Kesucian 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang berarti) : “Apabila anda memohon satu (kepentingan) pada mereka (istri-istri Nabi), jadi mintalah dari belakang tabir. Langkah yang sekian itu lebih suci untuk hatimu serta hati mereka. ” (Q. S. Al-Ahzab : 53) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati hijab jadi kesucian untuk hati beberapa orang mu’min, lelaki ataupun wanita. Karna mata apabila tidak lihat jadi hatipun tidak berhasrat. Ketika begini, jadi hati yg tidak lihat semakin lebih suci. Ketiadaan fitnah ketika itu lebih terlihat, karna hijab itu menghancurkan hasrat beberapa orang yang ada penyakit didalam hatinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang berarti) : “Maka jangan sampai anda tunduk dalam bicara hingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya. ” (Q. S. Al-Ahzab : 32) 

4. Hijab Itu Pelindung 

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang berarti) : “Sesungguhnya Allah itu Malu serta Membuat perlindungan dan Suka pada rasa malu serta perlindungan” 

Sabda beliau yang beda (yang berarti) : “Siapa saja diantara wanita yang melepas bajunya di terkecuali tempat tinggalnya, jadi Allah Azza wa Jalla sudah mengoyak perlindungan tempat tinggal itu dari kepadanya. ” 

Jadi balasannya setimpal dengan tindakannya.

5. Hijab Itu Taqwa 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang berarti) : “Hai anak Adam! Sebenarnya Kami sudah turunkan padamu baju untuk menutupi auratmu serta baju indah untuk perhiasan. Serta baju taqwa tersebut yang terbaik. ” (Q. S. Al-A’raaf : 26) 

6. Hijab Itu Iman 

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berfirman terkecuali pada wanita-wanita beriman (yang berarti) : “Dan katakanlah pada wanita yang beriman. ” (Q. S. An-Nur : 31). 

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman (yang berarti) : “Dan istri-istri orang beriman. ” (Q. S. Al-Ahzab : 59) 

Serta saat wanita-wanita dari Bani Tamim menjumpai Ummul Mu’minin, Aisyah radhiyallahu anha dengan baju tidak tebal, beliau berkata : “Jika kalian wanita-wanita beriman, jadi (kenalilah) kalau ini tidaklah baju wanita-wanita beriman, apabila kalian bukanlah wanita beriman, jadi silakan nikmati baju itu. ” 

7. Hijab Itu Haya’ (Rasa Malu) 

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang berarti) : “Sesungguhnya tiap-tiap agama itu mempunyai akhlak serta akhlak Islam itu yaitu rasa malu. ” 

Sabda beliau yang beda (yang berarti) : “Malu itu yaitu sisi dari iman serta iman itu di surga. ” 

Sabda Rasul yang beda (yang berarti) : “Malu serta iman itu bergandengan dengan, apabila satu diantaranya di angkat jadi yang lainpun juga akan terangkat. ” 

8. Hijab Itu Perasaan Cemburu 

Hijab itu sesuai dengan perasaan cemburu yang disebut fitrah seseorang lelaki prima yg tidak suka dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada istri serta anak wanitanya. Berapakah banyak peperangan berlangsung pada saat Jahiliyah serta masa Islam karena cemburu atas seseorang wanita serta untuk melindungi kehormatannya. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu berkata : “Telah hingga kepadaku kalau wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan lelaki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, bukankah kalian terasa cemburu? Sebenarnya tak ada kebaikan pada seorang yg tidak mempunyai perasaan cemburu. ” 

Sebagian Prasyarat Hijab Yang Mesti Tercukupi : 
1. Menutupi semua anggota badan wanita -berdasarkan pendapat yang paling kuat. 
2. Hijab tersebut pada intinya bukanlah perhiasan. 
3. Tidak tipis serta tidak tidak tebal atau trasparan. 
4. Longgar serta tidak sempit atau ketat. 
5. Tidak menggunakan parfum. 
6. Tidak mirip baju wanita-wanita kafir. 
7. Tidak mirip baju lelaki. 
8. Tidak punya maksud menunjukkannya pada beberapa orang. 

Janganlah Berhias Sangat Terlalu berlebih (Tabarruj) 

Apabila anda memerhatikan kriteria itu diatas juga akan terlihat untuk anda kalau banyak diantara wanita-wanita saat ini yang menamakan diri jadi wanita berjilbab, walau sebenarnya pada hakekatnya mereka belum juga berjilbab. Mereka tidak menamakan jilbab dengan nama yang sesungguhnya. Mereka menamakan Tabarruj jadi hijab serta menamakan maksiat jadi ketaatan. 

Musuh-musuh kebangkitan Islam berupaya dengan sekuat tenaga menggelincirkan wanita itu, lantas Allah menggagalkan tipu daya mereka serta meneguhkan beberapa orang Mu’min diatas ketaatan pada Tuhannya. Mereka memakai wanita itu dengan beberapa cara kotor untuk memalingkannya dari jalan Tuhan dengan menghasilkan jilbab dalam beragam bentuk serta menamakannya jadi “jalan tengah” yang dengan itu ia juga akan memperoleh ridha Tuhannya -sebagaimana pernyataan mereka- serta ketika yang sama ia bisa menyesuaikan dengan lingkungannya serta tetaplah melindungi kecantikannya. 

Kami Dengar Serta Kami Taat 

Seseorang muslim yang jujur juga akan terima perintah Tuhannya serta selekasnya menerjemahkannya dalam amal riil, karna cinta serta perhomatannya pada Islam, bangga dengan syariat-Nya, mendengar serta patuh pada sunnah nabi-Nya serta tidak perduli dengan kondisi beberapa orang sesat yang berpaling dari fakta yang sesungguhnya, dan lupa juga akan tempat kembali yang ia nantikan. Allah menafikan keimanan orang yang berpaling dari ketaatan kepada-Nya serta pada rasul-Nya : “Dan mereka berkata : “Kami sudah beriman pada Allah serta rasul, serta kami menaati (keduanya). ” Lalu beberapa dari mereka berpaling setelah itu, sekali-kali mereka itu tidaklah beberapa orang yang beriman. Serta jika mereka di panggil pada Allah serta rasul-Nya, supaya rasul menghukum (mengadili) diantara mereka, mendadak beberapa dari mereka menampik untuk datang. ” (Q. S. An-Nur : 47-48) 

Firman Allah yang beda (yang berarti) : “Sesungguhnya jawaban beberapa orang mu’min, apabila mereka di panggil pada Allah serta rasul-Nya supaya rasul menghukum (mengadili) diantara mereka adalah perkataan : “Kami mendengar serta kami taat. ” Serta mereka tersebut beberapa orang yang mujur. ” Serta barangsiapa yang patuh pada Allah serta rasul-Nya serta takut pada Allah serta bertakwa kepada-Nya, jadi mereka yaitu beberapa orang yang memperoleh kemenangan. ” (Q. S. An-Nur : 51-52) 

Dari Shofiyah binti Syaibah berkata : “Ketika kami dengan Aisyah radhiyallahu anha, beliau berkata : “Saya teringat juga akan wanita-wanita Quraisy serta keutamaan mereka. ” Aisyah berkata : “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy mempunyai keutamaan, serta untuk Allah, saya tidak lihat wanita yang lebih yakin pada kitab Allah serta lebih yakini ayat-ayat-Nya lebih dari wanita-wanita Anshor. Saat turun pada mereka ayat : “Dan sebaiknya mereka menutupkan kain kudung ke dadanya. ” (Q. S. An-Nur : 31) Jadi beberapa suami selekasnya mendatangi istri-istri mereka serta membacakan apa yang di turunkan Allah pada mereka. Mereka membacakan ayat itu pada istri, anak wanita, saudara wanita serta golongan kerabatnya. Serta tidak seseorangpun diantara wanita itu terkecuali selekasnya berdiri ambil kain tirai (gorden) serta menutupi kepala serta berwajah, karna yakin serta iman pada apa yang di turunkan Allah dalam kitab-Nya. Hingga mereka (jalan) di belakang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan kain penutup seolah-olah diatas kepalanya ada burung gagak. ” 

Mudah-mudahan berguna.

Keutamaan Dalam Hijab Rating: 4.5 Diposkan Oleh: R

0 komentar:

Categories

Popular Posts