Selasa, 03 Juli 2018

Kaidah Dosa Besar Dan Dosa Kecil



Aturan Dalam Memperbedakan Dosa Besar Serta Dosa Kecil
Beberapa ulama banyak mengatakan dhawabith (aturan) dalam memperbedakan dosa besar dengan dosa kecil. Di antara dhawabith dosa besar serta dosa kecil yang dijelaskan beberapa ulama yaitu :

1. Dosa besar yaitu yang dijelaskan jadi dosa besar oleh Allah serta Rasul-Nya

Semuanya dosa yang dijelaskan dengan cara tegas oleh Allah serta Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jadi dosa besar atau perbuatan yang memusnahkan jadi itu yaitu dosa besar. Juga yang disetujui oleh beberapa ulama jadi dosa besar. Al-Qurthubi menyampaikan :

كُلّ ذَنْب أُطْلِقَ عَلَيْهِ بِنَصِّ كِتَاب أَوْ سُنَّة أَوْ إِجْمَاع أَنَّهُ كَبِيرَة أَوْ عَظِيم

“Dosa besar yaitu dosa yang dimutlakkan oleh nash Al-Qur`an serta As-Sunnah atau ijma’ jadi dosa besar” (Fathul Baari, 15/709).

Jadi tiap-tiap dosa yang dijelaskan oleh Allah atau oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jadi dosa besar, jadi ini dosa besar. Seperti dalam sebagian hadits diatas, dijelaskan sebagian dosa besar salah satunya syirik, sichir, membunuh, makan riba, makan harta anak yatim, kabur saat peperangan, menuduh wanita baik-baik berzina, bikin orangtua menangis, serta yang lain.

2. Dosa besar yaitu tiap-tiap dosa yang diancam neraka, atau kemurkaan, atau laknat atau adzab

Dosa besar yaitu dosa yang aktornya diancam dengan adzab neraka, kemurkaan Allah atau laknat, juga aktornya disifati dengan kefasikan. Seperti pengucapan Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma saat menafsirkan surat An-Nisa` : 31 diatas, beliau berkata :

الكبيرة كل ذنب ختمه الله بنار، أو غضب، أو لعنة، أو عذاب

“Dosa besar yaitu yang Allah tutup dengan ancaman neraka, atau kemurkaan, atau laknat atau adzab” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/282).

Al-Hasan Al-Bashri menyampaikan :

كُلّ ذَنْب نَسَبَهُ اللَّه تَعَالَى إِلَى النَّار فَهُوَ كَبِيرَة

“Setiap dosa yang Allah gandengkan dengan neraka jadi ini yaitu dosa besar” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/285).

3. Dosa besar yaitu yang ada hukuman khusus

Termasuk juga dosa besar, perbuatan yang dilarang oleh syariat serta digandengkan dengan suatu hukuman spesifik, bukan hanya dilarang. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menyampaikan :

الكبائر هي ما رتب عليه عقوبة خاصة بمعنى أنها ليست مقتصرة على مجرد النهي أو التحريم، بل لا بد من عقوبة خاصة مثل أن يقال من فعل هذا فليس بمؤمن، أو فليس منا، أو ما أشبه ذلك، هذه هي الكبائر، والصغائر هي المحرمات التي ليس عليها عقوبة

“Dosa besar yaitu yang Allah ancam dengan satu hukuman spesial. Tujuannya perbuatan itu bukan hanya dilarang atau diharamkan, tetapi diancam dengan satu hukuman spesial. Seumpama dijelaskan dalam dalil ‘barangsiapa yang lakukan itu jadi ia bukanlah mukmin’, atau ‘bukan sisi dari kami’, atau seumpama dengan ini. Itu yaitu dosa besar. Serta dosa kecil yaitu dosa yg tidak diancam dengan satu hukuman khusus” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi libni Al-‘Utsaimin, 2/24, Asy-Syamilah).

4. Dosa yang dinafikan aktornya dari keimanan atau dari umat Nabi

Dosa besar yaitu dosa yang aktornya disebutkan tak beriman atau dikira bukanlah sisi dari umat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Syaikh Abdurrahman bin Hasan menyampaikan :

وضابطها – يعني : الكبيرة – ما قاله المحققون من العلماء : كل ذنب ختمه الله بنار، أو لعنة، أو غضب، أو عذاب. زاد شيخ الإسلام – يعني : ابن تيمية - : أو نفي الإيمان. قلت : ومن برئ منه رسول الله صلى الله عليه وسلم ، أو قال : ليس منا من فعل كذا أو كذا

“Kaidah dosa besar, seperti yang dijelaskan oleh beberapa ulama muhaqqiqin, yaitu tiap-tiap dosa yang Allah gandengkan dengan laknat, atau kemurkaan atau adzab. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memberikan : juga yang ada penafian keimanan. Menurutku juga, termasuk juga dosa yang Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berlepas diri darinya, atau Nabi menyampaikan : bukanlah kelompok kami yang lakukan itu serta itu” (Fathul Majid, 418).

5. Dosa yang ada hukuman hadd-nya

Dosa besar yaitu semuanya dosa yang ada hukuman hadd-nya didunia. Ibnu Shalah rahimahullah menyampaikan :

لَهَا أَمَارَات مِنْهَا إِيجَاب الْحَدّ , وَمِنْهَا الْإِيعَاد عَلَيْهَا بِالْعَذَابِ بِالنَّارِ وَنَحْوهَا فِي الْكِتَاب أَوْ السُّنَّة , وَمِنْهَا وَصْف صَاحِبهَا بِالْفِسْقِ , وَمِنْهَا اللَّعْن

“Dosa besar ada sejumlah tanda-tandanya, salah satunya diharuskan hukuman hadd padanya, juga diancam dengan azab neraka atau sekiranya, didalam Al-Qur’an serta As-Sunnah. Demikian pula, aktornya disifati dengan kefasikan serta laknat ” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/285).

Syaikh Muhammad bin Ibrahim juga menuturkan :

ما توعد عليه بغضب، أو لعنة، أو رتب عليه عقاب في الدنيا، أو عذاب في الآخرة

“Dosa besar yaitu dosa yang diancam dengan kemurkaan Allah, atau laknat, atau digandengkan dengan satu hukuman didunia, atau mungkin dengan satu adzab di akhirat” (Fatawa war Rasail, 2/54).

Konsekwensi Dosa Besar

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

ما منِ امرئٍ مسلمٍ تحضرهُ صلاةٌ مكتوبةٌ . فيُحسنُ وضوءَها وخشوعَها وركوعَها . إلا كانتْ كفارةً لما قبلها منَ الذنوبِ . ما لمْ يؤتِ كبيرةً . وذلكَ الدهرَ كلَّهُ

“Tidaklah seseorang Muslim menghadiri shalat harus (di masjid), ia membaguskan wudhunya serta membaguskan khusyuk juga rukuknya, terkecuali ini semuanya jadi kafarah (penghapus) dosa-dosanya yang sudah berlalu, sepanjang ia tak kerjakan dosa besar. Serta ini berlaku selama masa” (HR. Muslim no. 228).

Al Imam An-Nawawi menuturkan hadits itu :

مَعْنَاهُ أَنَّ الذُّنُوبَ كُلَّهَا تُغْفَرُ إِلَّا الْكَبَائِرَ فَإِنَّهَا لَا تُغْفَرُ … قَالَ الْقَاضِي عِيَاضٌ هَذَا الْمَذْكُورُ فِي الْحَدِيثِ مِنْ غُفْرَانِ الذُّنُوبِ مَا لَمْ تُؤْتَ كَبِيرَةٌ هُوَ مَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَأَنَّ الْكَبَائِرَ إِنَّمَا تُكَفِّرُهَا التَّوْبَةُ أَوْ رَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَفَضْلُهُ

“Maknanya kalau semuanya dosa bakal diampuni (lantaran amalan itu) terkecuali dosa besar. Mengenai dosa besar tak diampuni (dengan hanya amalan itu) … Al-Qadhi Iyadh menyampaikan kalau yang dijelaskan dalam hadits, yakni kepercayaan kalau dosa-dosa bakal diampuni sepanjang bukanlah dosa besar, itu yaitu kepercayaan Ahlussunnah. Serta dosa besar ini cuma bisa dihapuskan dengan taubat atau mungkin dengan rahmat dari Allah Ta’ala serta keutamaan dari Allah” (Syarah Shahih Muslim lin Nawawi, 3/112).

Juga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

الصَّلاةُ الخمسُ والجمعةُ إلى الجمعةِ كفَّارةٌ لما بينَهنَّ ما لم تُغشَ الْكبائرُ

“Shalat lima waktu serta shalat Jum’at ke shalat Jum’at setelah itu, menghapuskan dosa-dosa diantara kedua-duanya, sepanjang tak lakukan dosa besar” (HR. Muslim no. 233).

Serta hadits-hadits yang mengatakan penghilangan dosa lantaran amalan shalih seumpama itu banyak.

Jadi dosa kecil ini bakal pupus serta bakal hilang dengan sendirinya bila seorang lakukan amalan-amalan shalih. Tetapi tak demikian pada dosa besar. Dosa besar cuma dapat hilang bila aktorkan bertaubat nasuha.

sumber.

Kaidah Dosa Besar Dan Dosa Kecil Rating: 4.5 Diposkan Oleh: R

0 komentar:

Categories

Popular Posts