Minggu, 18 Maret 2018

Sekilas Hari Valentine Menurut Islam

Dampak hedonisme yang berada di Indonesia, kelihatannya masih tetap belum juga dapat terlepas
dari alur fikir beberapa besar orang-orang terlebih di metropolitan. Tingkah laku konsumtif serta pola hidup yang suka berfoya-foya terkadang buat kita tidak henti mengelus dada ataupun menggelengkan kepala. Termasuk juga perayaan valentine yang masih tetap menjangkiti kawula muda di kelompok ummat. Perayaan valentine seolah telah jadi ritual kebiasaan yang sangat sayang untuk ditinggalkan.

Bahkan juga belum juga terlepas dari ingatan kita tentang perayaan valentine yang diterima dengan beberapa ratus paket kondom di sebagian minimarket di beberapa pelosok Ibu Kota. Perspektif valentine jadi hari berkasih sayang berikut yang jadikan beragam pihak turut memakai peristiwa ini, terlebih dalam sisi usaha. Walau sebenarnya, telah terang perayaan ini telah difatwakan haram oleh ulama serta dipandang jadi virus yang punya potensi mengakibatkan kerusakan aqidah ummat. 

Valentine kerapkali digadang-gadangkan jadi hari kasih sayang sedunia. Stigma ini dilandaskan pada latar belakang historis hukuman penggal saint Valentino. Saint Valentino saat itu memperbolehkan jalinan cinta pada tentara kerajaan romawi dengan kekasihnya, tetapi hal tersebut jadi larangan kaisar pada semuanya bala tentara. Atas ‘pembangkangan’ berikut, jadi pendeta itu dipenggal oleh kaisar. Latar belakang historis berikut jadi referensi hari kasih sayang untuk beberapa pengusung valentine didunia barat. Lantas bagaimana ummat Islam mengacu valentine jadi hari kasih sayang? 

Kasih sayang dalam Islam sangatlah luas. Bahkan juga Rasulullah saw bersabda, “Sekali-kali tidak kalian beriman sebelumnya kalian mengasihi. ” Wahai Rasulullah, “Semua kami pengasih, ” jawab mereka. Berkata Rasulullah, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seseorang diantara kalian pada sahabatnya (mukmin), namun berbentuk umum (untuk semua umat manusia). ” (H. R. Ath-Thabrani).

Kasih sayang dalam pojok pandang Islam tidak sempat terbatas dalam perayaan/seremonial belaka. Seseorang muslim otomatis sudah berkasih sayang di tiap-tiap perkataan salamnya. Bahkan juga Rasulullah yaitu sebaik-baiknya teladan kita dalam berkasih sayang, di mana sampai di penghujung ajal Beliau masih tetap menyangi kita dengan berujar “Ummati, ummati, ummati”. 

Olehkarenanya, apabila ada seseorang muslim memiliki prespektif Valentine jadi seremonial berkasih sayang antarmanusia dapat disebut jadi perspektif yang sempit serta ketinggal jaman, karna Islam telah jauh-jauh mengajarkan praktek berkasih sayang. Islam tidak melarang berkasih sayang. 

Islam cuma tunjukkan tatacara berkasih sayang yang sesuai sama dasar al-Qur’an serta Sunnah pada ummatnya supaya tidak jadi beberapa kumpulan golongan yang berkasih sayang yang termaktub dalam Kitabullah : “Kamu akan tidak merasakan suatu hal golongan yang beriman pada Allah serta hari akhirat, sama-sama berkasih sayang dengan beberapa orang yang menentang Allah serta Rasul-Nya. ” (Al-Mujadilah : 22).

Sekilas Hari Valentine Menurut Islam Rating: 4.5 Diposkan Oleh: R

0 komentar:

Categories

Popular Posts